Jumat, 07 Februari 2014

Bunga Dari Cangkang Kerang (Tudai/Tude)

Bunga Dari Cangkang Kerang (Tudai/Tude)
Oleh : Santi Asmara Dhani, S.Pd

Tarakan.... Sebuah pulau terletak di ujung utara kepulauan Kalimantan yang sekarang telah tergabung dalam sebuah provinsi baru yaitu Kalimantan Utara (Kaltara). Tarakan adalah kota yang terkenal dengan kuliner lautnya. Salah satunya yang khas adalah tude/tudai. Tude atau tudai adalah binatang yang hidup di laut sejenis kerang ukuran kecil sampai sedang. Daging dari tude dapat diolah menjadi berbagai olahan masakan seperti tumis, asam manis, sate atau dibuat balado. Kandungan gizinya cukup baik. Jika daging dapat diolah lalu bagaimana dengan kulit atau cangkangnya yang cukup keras? Cangkangnya hanya dibuang begitu saja karena dianggap tidak memiliki manfaat apapun. Dari sinilah saya berpikir untuk mencoba mengolah limbah cangkang tude ini menjadi sebuah karya seni yang memiliki nilai manfaat. Kali ini saya mencoba untuk menciptakan sebuah rangkaian bunga sederhana berbahan pokok cangkang tude yang dapat dijadikan sebagai hiasan dekoratif di ruang tamu. Berikut adalah proses pembuatannya :
1.       Persiapkan Bahan dan Alatnya :

a.       Cangkang tude yang sudah dibersihkan dengan cara direndam air sabun dan disikat bersih, lalu diemur hingga kering.


b.  Bahan pendukung lainnya adalah kawat berbagai ukuran, daun imitasi, ranting    kering, cat semprot, kain flanel, selotip tangkai, dan putik imitasi.




 c.  Alat yang dibutuhkan adalah tang potong, pistol lem beserta lem lilin, gunting, dan tang            lilit




2.     Proses Pengecatan
a.      











Cat  bagian luar cangkang dengan cat semprot



b. Tunggu beberapa menit supaya kering lalu cat bagian dalam kerang supaya lebih cantik jika sudah menjadi kuntum bunga


c.    Lapisi bagian luar cangkang jika ingin menggunakan variasi warna 


3.     Cara Merangkai Sekuntum Bunga
a.  Potonglah kawat sesuai dengan selera dan kebutuhan misalnya membuat bunga mawar ± 25 – 30 cm, bunga rampai ± 45 – 50 cm, bunga lavender ± 30 cm. Potong menggunakan tang potong.
b.  Jika ingin menggunakan putik maka pergunakan kain flanel dengan ukuran 1 x 3 cm. Beri lem lilin sedikit pada putik dan tempelkan di permukaan kain flanel. Selanjutnya lem kembali kain flanelnya lalu tempel pada kawat.



























c.         Contoh merangkai bunga rampai

rampai tahab 1

rampai tahab 2

rampai tahab 3

rampai tahab 4

rampai tahab 5

hasil rangkaian bunga rampai
d.   Contoh merangkai bunga combrang
Cara awalnya sama dengan bunga rampai tapi untuk combrang, cangkang disusun bertumpuk ke bawah dengan jarak yang sempit. Sebagai saran pilihlah bentuk cangkang yang ukurannya sama.

combrang tahab 1

combrang tahab 2

combrang tahab 3

hasil rangkaian bunga combrang
Berikut contoh rangkaian bunga dari cangkang kerang (tude)

rangkaian bunga tampak dekat

Rangkaian Bunga dari Cangkang Kerang (Tude)

SELAMAT MENCOBA......................


Cintai Budaya Tradisional Nusantara Sejak Usia Dini

Cintai Budaya Tradisional Nusantara Sejak Usia Dini   

Indonesia  dikenal sebagai negara yang kaya akan keaneka ragaman budayanya. Dari mulai kuliner, busana, alat musik, tari, bahkan adat istiadat pergaulan dalam masyarakat. Jangankan berbeda pulau, berbeda komunitas suatu suku pasti sudah berbeda adat istiadat dan budayanya. Indonesia memiliki ± 13.504 pulau, ± 1.340 suku, dan ± 546 bahasa. Wow.... cukup banyak suku yang mendiami pulau-pulau yang tersebar di seluruh Nusantara ini. Jika hitungan seperti ini diberikan kepada anak jaman sekarang yang sepertinya sudah kurang berminat untuk mendalami budaya tradisional yang ada Indonesia, pastilah jawabannya “Ngapain kita harus tau budaya mereka, bahasa asli daerah kita saja sudah sulit. Apalagi suruh belajar adat budaya tradisional dari daerah lain?”
Rasa empati dan simpati anak-anak pada budaya tradisional, sebenarnya harus mulai ditumbuhkan sejak dini. Ingat anak-anak kita adalah penerus kita di masa yang akan datang. Bagaimana jadinya bila kita yang sudah dewasa tidak mau mengenalkan budaya tradisional kepada anak-anak penerus bangsa ini? Sudah dapat dipastikan budaya tradisional kita akan hilang dengan sendirinya karena tidak ada yang menjaga dan memupuknya. Amat disayangkan jika semuanya hilang. Sebenarnya anak-anak yang dibesarkan dengan keaneka ragaman budaya akan membuat kreatifitas dan imajinatifnya semakin tumbuh dan berkembang.
Mungkin ada beberapa orang tua yang mengatakan bahwa anak jaman sekarang sulit dan malas untuk mempelajari budaya tradisional nusantara. Anak-anak sekarang lebih suka dengan hal-hal yang simple dan instan. Permainannya adalah game-game online, pergaulannya sudah menggunakan jejaring sosial melalui facebook atau twiter.  Sekarang serba menggunakan media internet yang mudah, murah dan simple. Katanya semakin modern semakin hebat. Apapun bentuk teknologi jika berbau yang simple pastilah anak-anak suka. Tapi tentunya kita sebagai orang tua harus tetap sadar bahwa budaya tradisional tetaplah harus diperkenalkan kepada anak-anak kita. Nah, bagaimana caranyanya mengenalkan budaya tradisional nusantara kepada anak-anak tanpa harus membuat anak kita menjadi gaptek ?
Cara mengenalkan budaya tradisional kepada anak-anak cukup beraneka ragam bentuknya tergantung dari usia anak-anak kita, yang jelas kita sebagai orang tua harus kreatif dan menyenangkan supaya anak-anak tidak bosan. Sebenarnya paling mudah adalah mengenalkan budaya sejak anak-anak masih balita. Karena diusia balita, anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Contoh paling mudahnya adalah menggunakan tangan kanan pada saat makan, minum, menerima atau memberi sesuatu.
Mengenalkan budaya tradisional sebenarnya bukan hanya diberikan di sekolah-sekolah formal yang tentunya melalui para guru. Tetapi justru dimulai dari rumah di mana anak-anak berkumpul bersama keluarga dan lingkungannya. Mungkin anak-anak akan merasa lebih nyaman jika berada di dalam hangatnya keharmonisan keluarga. Daya serap terhadap budaya tradisonalpun akan lebih baik. Tetapi perlu kita ingat tipikal dari anak-anak usia dini adalah meniru atau meng-copy tindak tanduk orang dewasa. Jadi sebaiknya kita sebagai orang tua harus mulai mencintai dan memahami budaya nusantara terlebih dahulu, baru kita perkenalkan kepada anak-anak kita.
Sebenarnya tidak sulit untuk mengenalkan keaneka ragaman budaya tradisional nusantara. Hanya dibutuhkan kreatifitas, kesabaran dan kehangatan kita sebagai orangtua. Ada beberapa cara yang mungkin dapat kita terapkan kepada anak-anak untuk mengenal budaya tradisional nusantara.
a.       Ingin mengenalkan budaya mengenakan busana batik
Cobalah untuk mengenakan busana dengan motif batik yang sama antara ayah, ibu, dan anak, pada moment acara tertentu. Misalnya acara ulang tahun atau pada saat perayaan agama. Kita dapat menjelaskan bahwa busana yang dikenakan adalah bermotif batik yang merupakan seni tradisional nusantara. Dapat juga kita jelaskan arti atau makna dari motif batik yang kita gunakan. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan dapat memancing anak-anak kita untuk terus bertanya sehingga informasi mengenai batik dapat mudah kita transfer pada anak-anak kita.
b.      Ingin mengenalkan keaneka ragaman budaya kuliner nusantara
Kuliner nusantara sudah dikenal sampai ke penjuru dunia, sayang jika anak-anak kita tidak mengenalnya. Caranya cukup mudah dan tidak perlu kita merogoh kantong terlalu dalam. Contohnya adalah buatlah masakan atau kuliner tradisional secara berganti-ganti tiap minggunya. Perkenalkan bumbu, bahan, cara mengolahnya, cara menghidangkan dan cara menikmatinya dengan cara yang menyenangkan. Atau pada saat kita berlibur di suatu tempat ajaklah anak-anak untuk berwisata kuliner, mungkin dengan pengalaman wisata kuliner anak-anak dapat menceritakan pengalamannya kepada teman, guru, saudara atau orang lain.
c.       Ingin mengenalkan lagu dan musik tradisional
Caranya putarkan CD atau video yang berisi lagu-lagu daerah yang diiringi dengan musik daerah. Misalnya lagu Manuk Dadali (Jawa Barat) dengan iringan ansamble Angklung, lagu Lir Ilir dengan iringan Gending Karawitan, lagu O Ina Nie Keke dengan iringan Kolintang, atau lagu-lagu lainnya. Pancing anak-anak untuk mau bertanya mengenai sajian lagu yang diperdengarkan. Jelaskan secara ringan mengenai makna dari lagu daerah dan cara memainkan alat musik yang kita tahu. Dengan cara demikian rasa ingin tahu anak-anak akan semakin berkembang. Atau dapat juga kita ajak anak-anak kita pergi berkunjung ke grup-grup kesenian tradisional. Biarkan anak-anak kita mencoba memainkan beberapa alat musik. Dari situ anak-anak akan semakin menyenangi alat-alat musik tradisional dan kita sebagai orang tua harus mau mendukung anak kita untuk mau lebih mengenal lagu daerah dan alat musik tradisional.
d.      Ingin mengenalkan tarian tradisional
Ajaklah anak-anak untuk menonton acara pertunjukkan tari tradisional, dapat melalui rekaman VCD, download melalui you tube, di televisi atau menonton secara langsung pertunjukkan tarinya. Setelah selesai menonton ajaklah anak untuk berdiskusi ringan mengenai tarian yang baru ditontonnya. Kita dapat meniru kembali gerakan-gerakannya, dan pastinya anak kita juga akan meniru gerakkan kita. Atau jika dilingkungan kita ada sanggar tari, ajaklah anak kita untuk berkunjung dan melihat anggota sanggar tari berlatih menari. Tawarkan kepada anak kita untuk ikut menari, beri semangat dan dukungan bahwa menari tradisional lebih baik dari pada menari tarian dari budaya barat.  
Dengan mengenalkan beberapa kesenian daerah yang ada pada anak-anak, cobalah kita meminta  anak-anak memilih kesenian yang ia suka, misalnya mengenalkan tari dan musik tradisional, kemudian tawarkan untuk bergabung ke sanggar tradisional untuk dapat mengembangkan kreatifitas dan imajinatif anak kita. Secara tidak langsung anak akan terbiasa dan penasaran ingin mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan tradisional yang beraneka ragam di Indonesia. Siapa lagi yang akan mencintai kebudayaan tradisional Indonesia, kalau bukan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan generasi selanjutnya.

Tidaklah sulit untuk mengenalkan budaya tradisional kepada anak-anak modern  jaman sekarang yang penting kita harus mengenal dan paham dahulu budaya tradisional sebelum kita mengenalkan pada anak kita. Gunakan cara-cara yang kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga anak-anak menjadi semakin tertarik, penasaran dan cinta pada budaya tradisional nusantara. Marilah kita kenalkan budaya tradisional nusantara pada anak-anak kita supaya budaya tradisional tidak punah dan dapat terus berkembang. Dan ingat budaya tradisional adalah warisan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan, jika bukan kita dan anak cucu kita siapalagi...? Cinta budaya tradisional nusantara berarti cinta tanah air dan bangsa kita yaitu INDONESIA.